13 December, 2010

Model-model Komunikasi

Model-model Komunikasi

A. Model Komunikasi
Fungsi dasar dari sistem komunikasi adalah menjalankan pertukaran
data/informasi antara dua pihak. Bagian-bagian dari sistem komunikasi, yaitu
  • Sumber (source). Contohnya telephone dan PC.
  • Transmitter. Bertugas memindahkan dan menandai informasi dengan cara menghasilkan sinyal-sinyal elektromagnetik yang dapat ditransmisikan melewati beberapa sistem transmisi yang berurutan. Contohnya adalah modem.
  • Sistem/media transmisi. Sistem ini berupa jalur transmisi tunggal (single transmission line) atau berupa jaringan kompleks (complex network) yang bertugas menghubungkan antara sumber (source) dengan tujuannya (destination).
  • Receiver. Bertugas menerima sinyal dari sistem transmisi dan menghubungkannya ke tujuan.
  • Tujuan (destination).


Blok Diagram Sistem Komunikasi



Contoh Sistem Komunikasi

Beberapa hal yang dilakukan dalam komunikasi data, antara lain:
  • Transmission system utilization. Merujuk pada efisiensi penggunaan fasilitas transmisi yang terdiri dari beberapa perangkat komunikasi. Teknik yang digunakan seperti multiplexing dan congestion control, yaitu teknik untuk menjamin agar sistem tidak sampai kewalahan dibanjiri oleh permintaan yang berlebihan terhadap layanan transmisinya.
  • Interfacing. Agar dapat berhubungan, perangkat keras yang digunakan harus disesuaikan dengan sistem transmisi yang dipakai. Bentuk interface yang digunakan disesuaikan dengan jenis media dan sinyal yang dipancarkan.
  • Pembangkit sinyal. Agar proses komunikasi dapat berlangsung, maka sinyal harus memadai untuk disebarkan melalui sistem transmisi dan mampu dibaca oleh receiver. Pembangkit sinyal harus dapat membangkitkan sinyal yang cukup kuat untuk ditransmisikan agar dapat mencapai receiver. Terdapat beberapa aturan yang mengatur kekuatan suatu sinyal yang dibangkitkan. Misalnya, untuk sinyal 2.4 GHz, maksimum power yang diperbolehkan adalah 100 mW.
  • Sinkronisasi. Dilakukan agar tidak ada data yang hilang selama proses transmisi. Sinkronisasi dilakukan sejak awal komunikasi antara transmitter dan receiver. Sinkronisasi menunjukkan bagian awal dan akhir dari data yang ditransmisikan.
  • Menejemen pertukaran (exchange management) agar komunikasi berlangsung baik, dibutuhkan kerjasama antara pihak-pihak yang melakukan komunikasi. Manajemen pertukaran diperlukan untuk memastikan data telah sampai kepada tujuannya dengan selamat.
  • Deteksi error dan koreksi. Untuk memastikan konsistensi dari data (data yang dikirimkan sama dengan data yang diterima) diperlukan deteksi error. Jika data yang diterima mengalami perubahan (terjadi error), maka diperlukan tindakan-tindakan untuk melakukan koreksi terhadap data tersebut. Jika koreksi tidak berhasil maka harus diminta pengiriman ulang data tersebut.
  • Flow control. Untuk memastikan bahwa data dari sumber tidak akan membanjiri tujuan.

Konsep dasar yang digunakan dalam komunikasi data, antara lain :
  • Pengalamatan (addressing). Ketika sebuah sistem komunikasi dibagi oleh lebih dari 2 alat, maka sumber harus dapat menunjukkan identitas dari tujuan yang dimaksud.
  • Routing. Sebuah sistem transmisi harus memastikan bahwa sistem tujuan mampu menerima data. Untuk sistem dengan banyak sistem transmisi, rute khusus diperlukan dalam jaringan tersebut.
  • Recovery. Diperlukan bila ketika proses pertukaran informasi terjadi kegagalan dalam sistem. Recovery diperlukan untuk melanjutkan kegiatan pada saat proses terhenti dan memperbaiki atau memulihkan kondisi sistem kembali ke keadaan semula.
  • Message formatting. Kesepakatan antara sumber dan tujuan mengenai bentuk data ketika data tersebut ditransmisikan.
  • Security. Memastikan bahwa data benar-benar sampai pada receiver yang dituju dari sumbernya tanpa adanya perubahan informasi saat transmisi.
Jenis teknologi transmisi
  • Jaringan Broadcast
Jaringan broadcast memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan. Paket data dikirimkan ke semua mesin yang terhubung dengan jaringan. Field alamat pada paket berisi keterangan dari tujuan peket tersebut dikirim. Saat menerime sebuah paket, mesin akan mengecek field alamat. Bila paket tersebut ditujukan untuk dirinya maka paket tersebut akan diproses; bila paket ditujukan pada mesin yang lainnya,
maka paket tersebut akan diabaikan. Saat paket berkode khusus dikirimkan, paket akan diterima dan diproses oleh semua mesin yang ada pada jaringan. Operasi ini disebut dengan broadcasting. Sistem broadcast yang menunjang transmisi ke subset mesin disebut multicasting. Multicasting memungkinkan dibaginya mesin-mesin menjadi beberapa group. Paket yang dikirimkan ke sebuah group akan diterima dan diproses oleh semua mesin dalam group tersebut.
  • Jaringan Point-to-Point
Jaringan point-to-point terdiri dari beberapa hubungan pasangan individu dari mesin-mesin. Paket akan melalui satu atau lebih mesinmesin perantara untuk mencapai tujuannya. Karena itu algoritma routing sangat penting pada jaringan point-to-point.

Macam transfer data :
  1. Simplex communication, data hanya bergerak satu arah
  2. Half-duplex communication, sebagian data bergerak pada kedua arah , akan tetapi tidak bisa secara simultan.
  3. Full-duplex, data dapat berpindah pada kedua arah pada saat yang sama.
B. Jaringan Komunikasi Data
Diklasifikasikan :
1. Wide Area Network (WAN)
WAN mencakup area geografis yang luas, biasanya terdiri dari sejumlah node/persimpangan penghubung. Transmisi diarahkan melalui node-node tersebut menuju tujuan yang hendak dicapai. Node ini tidak berkaitan dengan isi data, melainkan untuk menyediakan fasilitas switching. Implementasi WAN menggunakan satu dari dua teknologi berikut, yaitu circuit switching dan packet switching. Selain itu, dipakai juga frame relay dan jaringan ATM.
  • Circuit switching : Jalur komunikasi dibangun diantara dua sation, melewati node. Jalur atau line adalah rangkaian jaringan fisik yang terhubung diantara 2 node. Data yang dikirimkan oleh sumber ditransmisikan sepanjang jalur secepat mungkin, tanpa mengalami penundaan sama sekali. Contoh dari circuit switching adalah jaringan telepon.
  • Packet switching Pada packet switching. Data dikirim dengan menggunakan rangkaian potongan-potongan kecil secara berurutan, yang disebut dengan packet. Masing-masing packet melewati jaringan dari satu node ke node yang lain sampai ke tujuannya. Pada setiap node, seluruh paket diterima, disimpan dan ditransmisikan ke nde berikutnya. Jaringan packet switching biasanya digunakan untuk komunikasi dari terminal ke komputer dan komputer ke komputer.
  • Frame relay. Packet switching yang digunakan pada transmisi jarak jauh menunjukka rate error yang relatif tinggi. Untuk mengatasinya, ditambahkan muatan overhead yang ditambahkan ke paket. Overhead meliputi bit-bit tambahan yang ditambahkan ke masing-masing paket untuk mendetaksi dan menghindari kesalahan. Masalahnya, apabila setiap node menambahkan overhead untuk paket yang melewatinya, maka ukuran paket akan membesar. Semakin panjang transmisinya, semakin banyak node yang dilewati, data akan semakin besar. Frame relay dikembangkan agar dapat dioperasikan secara efisien pada rate data user sampai 2 Mbps. Kuncinya adalah dengan membuang kebanyakan overhead yang berkaitan dengan kendali kesalahan.
  • ATM (Asynchronous Transfer Mode). Perbedaan antara frame relay dengan ATM adalah bahwa frame relay menggunakan variabellength packet yang disebut frame. Sedangkan ATM menggunakan fixed-length packet yang disebut cell. ATM dirancang agar mampu bekerja dalam range 10 dan 100 Mbps serta untuk range Gbps.
  • ISDN (Integrated Sevices Digital Network). ISDN dirancang untuk menggantikan jaringan telekomunikasi publik yang ada. ISDN ditentukan oleh penggunaan interface dan diimplementasikan sebagai suat rangkaian switch digital dan jalur yang mendukung berbagai jenis traffic. Generasi pertama ISDN dikenal dengan narrowband ISDN, didasarkan penggunaan kanal 64 kbps sebagai unit dasar dari switcing dengan orientasi circuit switching. Generasi kedua dikenal dengan broadband ISDN, mendukung kecepatan data 100-an Mbps dan berorientasi pada packet switching.
2. Local Area Network (LAN)
Perbedaan utam antara LAN dengan WAN, yaitu ;
  • Lingkup LAN lebih kecil.
  • Tingkat kecepatan data internal LAN biasanya lebih besar dari WAN
  • LAN biasanya menggunakan pendekatan jaringan broadcast lebih daripada pendekatan switching. Pada jaringan broadcast tidak ada node penengah. Sehinggan transmisis dari satu station disiarkan dan diterima oleh seluruh station yang terhubung. Data biasanya ditransmisikan dalam bentuk packet.

No comments:

Post a Comment