Showing posts with label PHP. Show all posts
Showing posts with label PHP. Show all posts

15 October, 2014

Penggunaan ARRAY dalam PHP

Array

  1. Pendahuluan
  2. array_combine — Membuat array baru dengan menggunakan array sebagai key dan array lainnya sebagai nilai.
  3. array_diff_key — Mengurangi array dengan array lainnya dengan menggunakan key sebagai pembanding
  4. array_diff — Menghitung beda dari suatu array dengan menggunakan nilainya sebagai pembanding
  5. array_merge — Menyatukan array-array
  6. array_pop — Mendelete elemen terakhir suatu array
  7. array_push — Menambah satu atau lebih elemen baru di akhir array
  8. array_rand — Mengambil satu atau lebih secara random nilai suatu array
  9. array_reverse — Menghasilkan array dengan susuan elemen terbalik
  10. array_search — Mencari nilai pada nilai elemen-elemen array, jika sukses hasilnya berupa key
  11. array_shift — Mendelete elemen awal suatu array
  12. array_unique — Menghapus elemen array yang nilainya sama
  13. array_unshift — Menambah satu atau lebih elemen array di awal
  14. array — Membuat array
  15. count — Menghitung jumlah elemen suatu array
  16. each — Menghasilkan key dan nilai elemen saat ini dari suatu array
  17. in_array — Cek apakah suatu nilai ada atau tidak di elemen-elemen suatu array
  18. rsort — Menyusun array terbalik
  19. shuffle — Mengacak array
  20. sort — Menyusun array

Penggunaan PDO sebagai koneksi ke database Pada PHP


Banyak programmer PHP belajar untuk mengakses database dengan menggunakan mysql atau mysqli. Semenjak PHP 5.1, ada cara yang lebih baik yakni PHP Data Objects (PDO) yang merupakan ekstensi database yang berfungsi sebagai pustaka/library untuk koneksi ke database yang menyediakan metode untuk prepared statements.
Berikut beberapa driver database yang di support oleh PDO :
  • PDO_DBLIB ( FreeTDS / Microsoft SQL Server / Sybase )
  • PDO_FIREBIRD ( Firebird/Interbase 6 )
  • PDO_IBM ( IBM DB2 )
  • PDO_INFORMIX ( IBM Informix Dynamic Server )
  • PDO_MYSQL ( MySQL 3.x/4.x/5.x )
  • PDO_OCI ( Oracle Call Interface )
  • PDO_ODBC ( ODBC v3 (IBM DB2, unixODBC and win32 ODBC) )
  • PDO_PGSQL ( PostgreSQL )
  • PDO_SQLITE ( SQLite 3 and SQLite 2 )
  • PDO_4D ( 4D )
Cara untuk mengetahui driver-driver database PDO yang tersedia/aktif pada PHP anda:
1




17 May, 2014

Penyebab Web Anda Tidak Bisa Di Akses

Ada 3 komponen yang terlibat dalam akses web :
Server –> Jaringan Internet –> User
Dari ketiga hal di atas, kita bisa identifikasi sendiri apa yang jadi penyebab masalah ini.
1. Server hosting memang DOWN
Cara tercepat untuk memastikan apakah hosting Anda down adalah dengan melakukan pengecekan di downornot.com. Tinggal Anda masukkan nama domain Anda. Jika hasilnya : “namadomainanda.tld is up!”  itu artinya tidak ada masalah di server. Jika seperti itu, maka kemungkinannya ….
2. IP Address Anda diblokir oleh salah satu HOP
Perjalanan akses dari PC Anda menuju server tentunya melalui beberapa lintasan router yang disebut sebagai HOP. Jika IP Address anda ternyata diblokir oleh salah satu HOP/Router tersebut maka secara otomatis Anda tidak bisa melanjutkan perjalanan menuju server.
Nah caranya tahu dimana letak putusnya koneksi Anda ke server adalah dengan menggunakan perintah TRACE ROUTE.
Caranya yaitu (pada windows) :
1. Start -> All programs  -> Accesories -> Command Prompt
2. Ketikkan : tracert namadomain
Misal : tracert klikhost.com
Akan muncul lintasan router. Jika ada yang timed out (RTO), berarti ada hop yang bermasalah. Dan jika hasilnya putus waktu masuk ke server, berarti …
3. IP Anda terblokir oleh firewall server
Ini adalah kemungkinan yang paling sering terjadi pada hosting yang menggunakan firewall. Terutama yang menggunakan cPanel. IP Anda terblokir otomatis oleh server akibat :
- Akses yang terlalu tinggi sehingga server menganggapnya sebagai salah satu bentuk ddos. Hal ini terjadi karena Anda menggunakan IP dinamis/shared yang digunakan oleh banyak orang.
- Login ke cPanel/FTP/Email dengan menggunakan username dan pasword salah lebih dari 5 kali. Minta ke admin hosting Anda untuk melepaskan IP Address koneksi Anda dari blacklist firewall.
Dari ketiga hal di atas, setidaknya Anda tidak perlu panik saat web tidak bisa diakses atau malah buru-buru membuat surat terbuka x_x


By : klikhost

13 April, 2014

Penggunaan getElementsByTagName

getElementsByTagName

Adalah satu metode yang digunakan untuk mengambil semua elemen-elemen dengan menggunakan parameter tag.
Syntax:
ElemenHTML.getElementsByTagName(‘namaTag’)
Contoh Kasus:
Saya mempunyai tampilan HTML seperti terlihat dibawah ini:
Kursus a2fahmi.com menyedikan materi kursus sebagai berikut:
  • HTML
  • PHP
  • JavaScript
  • CSS
  • jQuery
Kode yang sudah dibuat





Keinginan:
Jadi ketika saya klik tombol tekan maka semua tulisan dalam elemen
  • akan berwarna merah seperti terlihat dibawah ini:

  • Kursus a2fahmi.com menyedikan materi kursus sebagai berikut:
    • HTML
    • PHP
    • JavaScript
    • CSS
    • jQuery
    Pertanyaan:
    Bagaimana cara membuatnya menggunakan metode getElementsByTagName … ?
    Jawaban
    Buatlah sebuah file HTML bernama daftarKursus.html lalu masukkan kode seperti dibawah ini:



    Keterangan:
    • document.getElementById(‘kursus’), Kode ini digunakan untuk mengambil elemen yang mempunyai id=’kursus’.
    • idUl.getElementsByTagName(‘li’), Kode ini digunakan untuk mengambil semua elemen yang mempunyai tag=’li’.
    • list[i].style.color=”red”, Kode ini digunakan untuk memberikan warna merah ke setiap elemen dari array list.
    Hasil:
    Jalankan file HTMLmu dan lihatlah hasilnya apakah sudah sesuai.

    22 March, 2014

    Convert timestamp to readable date time php

    Convert hasil time() pada php ke tahun, bulan, jam, menit, detik


    $time = time() // you have 1299446702 in time

    $year = $time/31556926 % 12;  // to get year

    $week = $time / 604800 % 52;  // to get weeks

    $hour = $time / 3600 % 24;    // to get hours

    $minute = $time / 60 % 60;    // to get minutes

    $second = $time % 60;         // to get seconds



    example :

    echo date('m/d/Y', 1299446702);

    19 March, 2014

    date (Unix)


    Formatting

    To format a date, a parameter string beginning with a plus sign (+) is given. The formatting specifiers below are supported by most implementations.


    Format specifiers (format string starts with +)
    SpecifierDescriptionValues or example
    Day
    %aweekday, abbreviatedWed
    %Aweekday, fullWednesday
    %dday of the month, two digits, zero filled08
    %eday of the month8
    %jday of year, zero filled001–366
    %uday of week from Monday to Sunday1–7
    %wday of week from Sunday to Saturday0–6
    Week
    %Uweek number, Sunday as first day of week00–53
    %Wweek number, Monday as first day of week00–53
    %VISO standard week of the year01–53
    Month
    %mtwo-digit month number01–12
    %hmonth name, abbreviatedMar
    %bmonth name, localised abbreviationMar
    %Blocale's full month, variable lengthMarch
    Year
    %ytwo-digit year00–99
    %Yfour-digit year2014
    %gtwo-digit year corresponding to the %V week number
    %Gfour-digit year corresponding to the %V week number
    Century
    %Ctwo century digits from year00–99
    Date
    %Dmm/dd/yy03/19/14
    %xlocale's date representation03/19/2014
    %F%Y-%m-%d2014-03-19
    Hours
    %lhour (12 hour)10
    %Ihour (12 hour), zero-filled10
    %khour (24 hour)10
    %Hhour (24 hour), zero-padded10
    %plocale's upper case AM or PM (blank in many locales)AM
    %Plocale's lower case am or pmam
    Minutes
    %Mtwo-digit minute number52
    Seconds
    %sseconds since 00:00:00 1970-01-01 UTC (Unix epoch)1395226379
    %Stwo-digit second number00–60 (Includes 60 to accommodate a leap second)
    %Nnanoseconds000000000–999999999
    Time
    %rhours, minutes, seconds (12-hour clock)10:52:59 AM
    %Rhours, minutes (24 hour clock)10:52
    %Thours, minutes, seconds (24-hour clock)10:52:59
    %Xlocale's time representation11:07:26 AM
    Date and time
    %clocale's date and timeSat Nov 04 12:02:33 EST 1989
    Time zone
    %zRFC-822 style numeric time zone-0500
    %Ztime zone name; nothing if no time zone is determinableEST, EDT
    literals: %n newline      %% percent      %t horizontal tab
    By default, date normally fills numeric fields with zeroes. GNU date, but not BSD date, recognizes a modifier between the per cent sign (%) and the format specifier:
    • hyphen (-): do not fill the field
    • underscore (_): pad the field with spaces
    TZ Specifies the time zone, unless overridden by command line parameters. If neither is specified, the setting from /etc/localtime is used.

    example
    $ date "+%m/%d/%y" 
    7/4/06
    
    $ date "+%Y%m%d"
    20060704

    To assign the time to a variable
     $ START=`date '+%r'`
     $ echo $START
     03:06:02 PM
     $ sleep 5
     $ echo $START
     03:06:02 PM
    
    N.B. the variable has the time when it was assigned.
    Yesterday assigned to variable
     $ DATE=$(date -d yesterday +"%Y%m%d")
     $ echo $DATE
     20060704
    
    The TZ environment variable specifies the time zone. Valid values are in /usr/share/zoneinfo
     $ TZ=GMT; echo "GMT: `date +\"%R (%Z)\"`"
     GMT: 12:30 (GMT)
     $ TZ=Europe/Stockholm; echo "Stockholm: `date +\"%R (%Z)\"`"
     Stockholm: 13:30 (CET)
     $ TZ=Asia/Kuala_Lumpur; echo "Kuala Lumpur: `date +\"%R (%Z)\"`"
     Kuala Lumpur: 20:30 (MYT)
     $ TZ=US/Central; echo "Dallas: `date +\"%R (%Z)\"`"
     Dallas: 07:30 (CDT)
    
    Converting between time zones Example: What time is it in Moscow when it will be 17:35 in Los Angeles
     $ TZ=Europe/Moscow date "+%F %R (%Z%z)" -d 'TZ="America/Los_Angeles" 17:35'
     2013-03-22 04:35 (MSK+0400)
    
    Other valid time strings
    GNU dateBSD dateoutput
    $ date +"%Y%m%d" -d sunday$ date -v +sun +"%Y%m%d"20060709
    $ date +"%Y%m%d" -d last-sunday$ date -v -sun +"%Y%m%d"20060702
    $ date +"%Y%m%d" -d last-week$ date -v -1w +"%Y%m%d"20060627
    $ date +"%Y%m%d" -d last-month$ date -v -1m +"%Y%m%d"20060604
    $ date +"%Y%m%d" -d last-year$ date -v -1y +"%Y%m%d"20050704
    $ date +"%Y%m%d" -d next-week$ date -v 1w +"%Y%m%d"20060711
    $ date +"%Y%m%d" -d next-month$ date -v 1m +"%Y%m%d"20060804
    $ date +"%Y%m%d" -d next-year$ date -v 1y +"%Y%m%d"20070704
    $ date +"%Y%m%d" -d "2 days ago"$ date -v -2d +"%Y%m%d"20060702
    $ date +"%Y%m%d" -d "2 months ago"$ date -v -2m +"%Y%m%d"20060504
    $ date +"%Y%m%d" -d "2 years ago"$ date -v -2y +"%Y%m%d"20040704
    To show the time in seconds since 1970-01-01 (Unix epoch):
    $ date +"%s" -d "Fri Apr 24 13:14:39 CDT 2009"
    1240596879
    
    To convert Unix epoch time (seconds since 1970-01-01) to a human readable format:
    $ date -d "UTC 1970-01-01 1240596879 secs"
    Fri Apr 24 13:14:39 CDT 2009
    
    Or:
    $ date -ud @1000000000
    Sun Sep  9 01:46:40 UTC 2001

    15 March, 2014

    penggunaan implode dan explode php

    sederhanya implode digunakan untuk menggabungkan array menjadi sebuah data,
    sedangkan explode kebalikannya memisahkan sebuah data menjadi array,


    penggunaan array_slice dalam php

    Perintah yang digunakan untuk memisahkan array adalah array_slice. Berikut ini merupakan format perintah dari array_slice


    $subArray = array_slice($nama_array, n1, n2)

    Keterangan

    $subArray merupakan variabel array yang digunakan untuk menyimpan hasil dari array yang dipisah.

    $nama_array merupakan variabel array yang ingin dipisah.

    n1 merupakan indeks awal array yang mau dipisah

    n2 merupakan panjang dari array yang baru.

    Untuk lebih jelasnya seperti biasa perhatikan script PHP dibawah ini


    $nama_makanan = array(“Nasi Goreng”, “Ayam Goreng”, “Ayam Bumbu Rujak”, “Nasi liwet”, “Nasi Goreng Padang”, “Nasi Ayam Kecap”);

    $makanan_kesukaanku = array_slice($nama_makanan,1,2);

    print_r($makanan_kesukaanku);

    ?>

    Pada script diatas, saya mengambil nilai dari variabel array $nama_makanan dimulai dari indeks satu (perhatikan nilai n1 = 1), selain itu saya juga mengambil sebanyak 2 nilai array pada variabel array $nama_makanan (perhatikan nilai n2 = 2). sehingga variabel array $makanan_kesukaanku menyimpan nilai “Ayam Goreng” dan “Ayam Bumbu Rujak”. Apabila saya menampilkan isi dari variabel $makanan_kesukaanku atau menjalankan script PHP diatas pada web browser, maka web browser akan menampilkan output seperti dibawah ini.

    Array ( [0] => Ayam Goreng [1] => Ayam Bumbu Rujak )

    Oke sekian saja posting kali ini. Selamat mencoba dan good luck

    11 March, 2014

    Format Melihat Data Table Pada MySQL

    Untuk melihat data tabel pada MySQL memiliki banyak format. Oleh sebab itu, kita bisa melihat sebuah tabel dengan berbagai macam cara, yaitu:

    a. Menampilkan semua kolom
    Format:
    select*from nama_table;
    Contoh:
    select*from teman;

    b. Menampilkan kolom tertentu
    Format:
    select nama_field from nama_table;
    Contoh:
    select nama, telepon from alamat;

    c. Menampilkan kolom tertentu dengan kondisi tertentu
    Format:
    select nama_field from nama_table where nama_field_lain=''isi_field_tersebut';
    Contoh:
    select nama from teman where kota='jakarta';

    d. Menghindari pengulangan data pada kolom
    Format:
    select distinct nama_field from nama_table;
    Contoh:
    select distinct kota from teman;

    e. Membatasi data yang ditampilkan
    Format:
    select nama_field_yang_mau_ditampilkan from nama_table limit dari_baris,sampai_baris;
    Contoh kita akan menampilkan data yang dimulai dari baris kedua sampai keenam, maka perintahnya adalah:
    select*from teman limit 2,6;

    f. Mengurutkan data
    Format:
    select nama_field_yang_mau_ditampilkan from nama_table order by nama_field klausa;
    Klausa format ini ada 2 yaitu asc yaitu akan mengurutkan data naik dari yang terkecil dan desc yaitu kebalikannya.

    g. Menggabungkan beberapa kondisi
    Format:
    select nama_field_yang_mau_ditampilkan from nama_table where nama_field='isi_field'operator_logika nama_field='isi_field';
    Operator_logika di sinin ada 2 yaitu and dan or.

    h. Memberi batas data
    Format:
    select nama_field_yang_mau_ditampilkan from nama_table where nama_field between isi_fieldand isi_field;

    i. Mencari data dengan kriteria tertentu
    Format:
    select nama_field_yang_mau_ditampilkan from nama_table where nama_field like '%';
    '%' ada 3 macam, yaitu:
    • 'keyword%' yaitu mencari data yang diawali dengan keyword.
    • '%keyword' yaitu mencari data yang diakhiri dengan keyword.
    • '%keyword%' yaitu mencari data yang mendandung keyword.

    j. Menghitung sejumlah nilai (Fungsi Agregat)
    Format:
    sum() yaitu untuk menghitung jumlah nilai pada suatu kolom.
    avg() yaitu menghitung nilai rata-rata pada suatu kolom.
    max() yaitu mencari nilai maksimal pada suatu kolom.
    min() yaitu mencari nilai minimal pada suatu kolom.
    count() yaitu menghitung jumlah baris pada suatu kolom.

    Semoga bermanfaat...

    10 March, 2014

    Mengenal fungsi - fungsi $_SERVER dalam pemrograman PHP

    Fungsi $_SERVER pada PHP yang sering kita gunakan mungkin untuk beberapa keperluan, diantaranya untuk mengetahui alamat IP user, mengetahui jenis browser dan OS yang digunakan user, mengetahui alamat url yang diakses oleh user, mengetahui url referal yang digunakan user untuk mengakses situs kita
    Untuk melihat beberapa fungsi dari $_SERVER , kita bisa gunakan script dibawah kemudian kita jalankan pada komputer kita. $_SERVER merupakan sebuah fungsi array yang mempunyai key bermacam - macam seperti terlihat pada pembahasan berikut.

    Pada tampilan diatas, kita lihat beberapa key dan value array pada saat script diatas kita jalankan. berdasarkan tampilan $_SERVER diatas, kita bisa menggunakan beberapa fungsi $_SERVER antara lain :
    • $_SERVER[HTTP_USER_AGENT] » kita gunakan untuk mengetahui jenis browser dan juga OS yang kita gunakan, fungsi ini sangat berguna pada saat kitahendak mengarahkan ke situs mobile jika user mengakses website menggunakan handphone, dan sebaliknya mengarahkan user ke website utama jika user mengakses menggunakan komputer
    • $_SERVER[SERVER_NAME] » kita gunakan untuk mengatahui apakah user mengakses website menggunakan alamat www ataukah langsung menggunakan nama domain tanpa www. Hal ini biasanya kita gunakan pada saat kita menggunakan fungsi AJAX pada script PHP, seringkali AJAX tidak berjalan normal pada saat kita menggunakan www sedangkan host pada AJAX kita tuliskan tanpa www
    • $_SERVER[REMOTE_ADDR] » kita gunakan untuk mengetahui alamat IP address user, fungsi ini bisa kita gunakan untuk berbagai macam keperluan, seperti blocking IP, fungsi statistik website, dan batasan - batasan lain yang bisa kita deteksi menggunakan alamat IP
    • $_SERVER[SCRIPT_NAME] , $_SERVER[SCRIPT_FILENAME] dan $_SERVER[PHP_SELF] » bisa kita gunakan untuk melakukan pembatasan terhadap sebuah script, contoh nama script kita adalah koneksi.php, makapada script koneksi.php tersebut kita pasang fungsi $_SERVER[SCRIPT_FILENAME], jika hasil dari fungsi tersebut mengandung kata koneksi.php, maka akan langsung diredirect ke script lainnya
    • $_SERVER[QUERY_STRING] » digunakan untuk mengathui metode GET yang digunakan oleh user untuk mengakses situs kita, contoh pada alamat url mengandung kata index.php?var=email&nama=edy , maka fungsi $_SERVER[QUERY_STRING] akan mengahasilkan data ?var=email&nama=edy
    • $_SERVER[REQUEST_URI] » digunakan untuk mengetahui url path yang digunakan user untuk mengakses situs kita

    07 March, 2014

    global, lokal, dan statistik pada php

    Variabel Global 

    Variabel global adalah variabel yang ruang lingkupnya sangat luas, dapat dipakai dan digunakan oleh semua script dalam PHP. Biasanya variabel global letaknya diluar suatu fungsi, dan jika variabel tersebut terletak didalam fungsi, kalian harus mendeklarasikan variabel tersebut sebagai variabel global. Untuk lebih lengkapnya, silahkan lihat contoh berikut ini:



     Variabel Lokal

    Variabel lokal adalah variabel yang ruang lingkupnya lebih kecil daripada variabel global. Variabel lokal ini hanya dapat digunakan didalam fungsi itu sendiri, dan tidak akan berguna diluar fungsi. Variabel lokal dapat memiliki nama yang sama dengan variabel global, tetapi PHP akan menganggap kedua variabel tersebut berbeda. Lihat contoh berikut agar lebih jelasnya:


    Varaibel Static 

    Variabel static adalah variabel yang hanya ada dalam ruang lingkup suatu fungsi. Variabel tidak menghilangkan nilai akhirnya ketika dieksekusi dan meninggalkan fungsi tersebut. Artinya, nilai akhir dari variabel tersebut tidak akan berubah ketika nanti dipanggil kembali. Variabel statik kebanyakan digunakan untuk counter, misalkan untuk menghitung jumlah pengunjung pada suatu halaman web. Untuk lebih lengkapnya, lihat contoh dibawah:


    28 February, 2014

    fungsi readfile() pada php


    Fungsi $_SERVER pada PHP yang sering kita gunakan mungkin untuk beberapa keperluan, diantaranya untuk mengetahui alamat IP user, mengetahui jenis browser dan OS yang digunakan user, mengetahui alamat url yang diakses oleh user, mengetahui url referal yang digunakan user untuk mengakses situs kita
    Untuk melihat beberapa fungsi dari $_SERVER , kita bisa gunakan script dibawah kemudian kita jalankan pada komputer kita. $_SERVER merupakan sebuah fungsi array yang mempunyai key bermacam - macam seperti terlihat pada pembahasan berikut.

    echo '
    '

    ;
    print_r($_SERVER);
    echo '
    ';
    ?>



    Jika kita jalankan aplikasi diatas pada komputer kita, maka akan ditampilkan hasil seperti terlihat pada daftar dibawah ini, masing - masing value pada $_SERVER akan berbeda pada setiap komputer, hal ini tergantung pada setting pada komputer yang digunakan


     Array
    (
        [HTTP_HOST] => localhost
        [HTTP_USER_AGENT] => Mozilla/5.0 (Windows NT 6.1; rv:15.0) Gecko/20100101 Firefox/15.0.1
        [HTTP_ACCEPT] => text/html,application/xhtml+xml,application/xml;q=0.9,*/*;q=0.8
        [HTTP_ACCEPT_LANGUAGE] => en-us,en;q=0.5
        [HTTP_ACCEPT_ENCODING] => gzip, deflate
        [HTTP_CONNECTION] => keep-alive
        [HTTP_COOKIE] => __atuvc=1td_persen7C4
        [HTTP_CACHE_CONTROL] => max-age=0
        [PATH] => C:\Windows\system32;C:\Windows;C:\Windows\System32\Wbem;C:\Windows\System32\WindowsPowerShell\v1.0\;C:\Program Files\ATI Technologies\ATI.ACE\Core-Static;C:\Program Files\Common Files\Adobe\AGL;C:\Program Files\QuickTime\QTSystem\;
        [SystemRoot] => C:\Windows
        [COMSPEC] => C:\Windows\system32\cmd.exe
        [PATHEXT] => .COM;.EXE;.BAT;.CMD;.VBS;.VBE;.JS;.JSE;.WSF;.WSH;.MSC
        [WINDIR] => C:\Windows
        [SERVER_SIGNATURE] =>
    Apache/2.2.8 (Win32) PHP/5.2.6 Server at localhost Port 80
        [SERVER_SOFTWARE] => Apache/2.2.8 (Win32) PHP/5.2.6
        [SERVER_NAME] => localhost
        [SERVER_ADDR] => 127.0.0.1
        [SERVER_PORT] => 80
        [REMOTE_ADDR] => 127.0.0.1
        [DOCUMENT_ROOT] => D:/AppServ/www
        [SERVER_ADMIN] => admin@prm-dev.com
        [SCRIPT_FILENAME] => D:/AppServ/www/tutorial/server.php
        [REMOTE_PORT] => 49829
        [GATEWAY_INTERFACE] => CGI/1.1
        [SERVER_PROTOCOL] => HTTP/1.1
        [REQUEST_METHOD] => GET
        [QUERY_STRING] =>
        [REQUEST_URI] => /tutorial/server.php
        [SCRIPT_NAME] => /tutorial/server.php
        [PHP_SELF] => /tutorial/server.php
        [REQUEST_TIME] => 1359634055
        [argv] => Array
            (
            )
        [argc] => 0
    )



    fungsi readfile digunakan untuk membaca file, tapi dengan modikasi sedikit kita dapat menggunakan untuk force download (membatasi download), karena biasanya file yang akan di download terletak pada root folder..

    dengan script ini kita dapat mencegah terjadinya direct download dan dapat mengurangi terjadinya hacking pada situs..

    ini sedikit scriptnya..silahkan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan..

    rgd


    $file = ‘foder/data.txt’;
    if (file_exists($file))

    {

    header(‘Content-Description: File Transfer’);

    header(‘Content-Type: application/octet-stream’);

    header(‘Content-Disposition: attachment; filename=’.basename($file));

    header(‘Content-Transfer-Encoding: binary’);

    header(‘Expires: 0′);

    header(‘Cache-Control: must-revalidate, post-check=0, pre-check=0′);

    header(‘Pragma: public’);

    header(‘Content-Length: ‘ . filesize($file));

    ob_clean();

    flush();

    readfile($file);

    exit;

    }

    ?>

    Fungsi $_SERVER pada PHP

    Fungsi $_SERVER pada PHP yang sering kita gunakan mungkin untuk beberapa keperluan, diantaranya untuk mengetahui alamat IP user, mengetahui jenis browser dan OS yang digunakan user, mengetahui alamat url yang diakses oleh user, mengetahui url referal yang digunakan user untuk mengakses situs kita
    Untuk melihat beberapa fungsi dari $_SERVER , kita bisa gunakan script dibawah kemudian kita jalankan pada komputer kita. $_SERVER merupakan sebuah fungsi array yang mempunyai key bermacam - macam seperti terlihat pada pembahasan berikut.



    Jika kita jalankan aplikasi diatas pada komputer kita, maka akan ditampilkan hasil seperti terlihat pada daftar dibawah ini, masing - masing value pada $_SERVER akan berbeda pada setiap komputer, hal ini tergantung pada setting pada komputer yang digunakan



    Pada tampilan diatas, kita lihat beberapa key dan value array pada saat script diatas kita jalankan. berdasarkan tampilan $_SERVER diatas, kita bisa menggunakan beberapa fungsi $_SERVER antara lain :
    $_SERVER[HTTP_USER_AGENT] » kita gunakan untuk mengetahui jenis browser dan juga OS yang kita gunakan, fungsi ini sangat berguna pada saat kitahendak mengarahkan ke situs mobile jika user mengakses website menggunakan handphone, dan sebaliknya mengarahkan user ke website utama jika user mengakses menggunakan komputer
    $_SERVER[SERVER_NAME] » kita gunakan untuk mengatahui apakah user mengakses website menggunakan alamat www ataukah langsung menggunakan nama domain tanpa www. Hal ini biasanya kita gunakan pada saat kita menggunakan fungsi AJAX pada script PHP, seringkali AJAX tidak berjalan normal pada saat kita menggunakan www sedangkan host pada AJAX kita tuliskan tanpa www
    $_SERVER[REMOTE_ADDR] » kita gunakan untuk mengetahui alamat IP address user, fungsi ini bisa kita gunakan untuk berbagai macam keperluan, seperti blocking IP, fungsi statistik website, dan batasan - batasan lain yang bisa kita deteksi menggunakan alamat IP
    $_SERVER[SCRIPT_NAME] , $_SERVER[SCRIPT_FILENAME] dan $_SERVER[PHP_SELF] » bisa kita gunakan untuk melakukan pembatasan terhadap sebuah script, contoh nama script kita adalah koneksi.php, makapada script koneksi.php tersebut kita pasang fungsi $_SERVER[SCRIPT_FILENAME], jika hasil dari fungsi tersebut mengandung kata koneksi.php, maka akan langsung diredirect ke script lainnya
    $_SERVER[QUERY_STRING] » digunakan untuk mengathui metode GET yang digunakan oleh user untuk mengakses situs kita, contoh pada alamat url mengandung kata index.php?var=email&nama=edy , maka fungsi $_SERVER[QUERY_STRING] akan mengahasilkan data ?var=email&nama=edy
    $_SERVER[REQUEST_URI] » digunakan untuk mengetahui url path yang digunakan user untuk mengakses situs kita


    $fl1= $_FILES['file1']['name'];
    $file_dir = dirname(__FILE__)"\\$folder\\";
    $fl2 = $file_dir.$fl1;
    move_uploaded_file($_FILES['file1']['tmp_name'], $fl2);

    dimana:
    file1: adalah nama input dari form
    - $_FILES['file1']['name']; digunakan untuk mengambil nama file
    - dirname(__FILE__) : digunakan untuk mengambil address dari file PHP ini.
    - $file_dir = dirname(__FILE__)"\\$folder\\"; : menyimpan addres untuk memindahkan file
    seperti:C:\dokumen\coba\
    -$fl2 = $file_dir.$fl1; menggabungkan nama file dan addressnya seperti C:\dokumen\coba\coba.jpg
    move_uploaded_file($_FILES['file1']['tmp_name'], $fl2); : digunakan untuk mengupload file.

    25 February, 2014

    Fungsi - fungsi Dalam PHP yang sering digunakan

    Perintah untuk membuang dapat menggunakan perintah:

    • str_replace()
    • stripslashes()


    Fungsi - fungsi Dalam PHP yang sering digunakan :


    AddSlashes

    Digunakan untuk menambahkan karakter backslash ( \ ) pada suatu string. Hal ini penting digunakan pada query string untuk database, misalkan pada MySQL. Beberapa karakter yang akan ditambahkan tanda backslahses adalah karakter tanda petik satu ( ‘ ), karakter petik dua ( “ ), backslash ( \ ) dan karakter NULL. 

    Sintaks:

    addslashes(string)

    StripSlashes

    Digunakan untuk menghilangkan karakter backslash ( \ ) pada suatu string.

    Sintaks:

    string stripslashes(string)


    str_replace

    Digunakan untuk melakukan pembuangan suatu karakter atau string yang ada dalam suatu string. Sebenarnya lebih tepat sebagai fungsi untuk penggantian. Jika penggantinya adalah karakter ”, maka string dapat diartikan menjadi dibuang. 
    Contoh:
    $nama=”Imam Syafi\’i”;
    $nama=str_replace(“\”,”",$nama);



    Crypt

    Digunakan untuk meng-encrypt dengan metode DES suatu string. Fungsi ini sering digunakan untuk mengacak string password sebelum disimpan dalam database. Dalam penggunaan fungsi crypt ini dapat ditambahkan parameter string ‘salt’. Parameter ‘salt’ ini ditambahkan untuk menentukan basis pengacakan. ‘Salt’ string terdiri atas 2 karakter. Jika ‘salt’ string tidak ditambahkan pada fungsi crypt maka PHP akan menentukan sendiri ‘salt’ string tersebut secara acak.

    Sintaks:

    crypt(string [ , salt ] )



    Echo

    Digunakan untuk mencetak isi suatu string atau argumen.

    Sintaks:

    echo( string argumen1, string argumen2 , ….)



    Explode

    Digunakan untuk memecah-mecah suatu string berdasarkan tanda pemisah tertentu dan memasukkan hasilnya kedalam suatu variable array.

    Sintaks:

    explode(string pemisah , string [, int limit] )

    Contoh:

    $namahari = “minggu senin selasa rabu kamis jumat sabtu”;
    $hari = explode(“ ”, $namahari);



    Implode

    Kegunaan fungsi ini adalah kebalikan daripada fungsi explode. Fungsi implode digunakan untuk menghasilkan suatu string dari masing-masing elemen suatu array. String yang dihasilkan tersebut dipisahkan oleh suatu string telah yang ditentukan sebelumnya.

    Sintaks:

    implode(string pemisah , array)



    Strip_Tags

    Digunakan untuk menghilangkan kode-kode tag HTML pada suatu string.

    Sintaks:

    striptags(string [, string tags yang tidak dihilangkan] )



    StrLen

    Digunakan untuk menghitung jumlah karakter suatu string.

    Sintaks:

    strlen(string)



    StrPos

    Digunakan untuk mencari posisi pertama suatu sub string pada suatu string. Fungsi ini biasanya digunakan untuk mencari suatu sub string didalam suatu string.

    Sintaks:

    strlen(string , sub string)



    Str_Repeat

    Digunakan untuk mengulang isi suatu string. 

    Sintaks:

    str_repeat(string , int jumlah perulangan)



    StrToLower

    Digunakan untuk merubah suatu string menjadi huruf kecil (lowercase).

    Sintaks:

    strtolower(string)



    StrToUpper

    Digunakan untuk merubah suatu string menjadi huruf besar (uppercase)

    Sintaks:

    strtoupper(string)



    SubStr

    Digunakan untuk mengambil suatu sub string dengan panjang tertentu dari suatu string pada posisi tertentu pula.

    Sintaks:

    substr(string, int posisi , int posisi)

    Contoh:

    substr(“abcdefg”,0,3); // mengasilkan string “abc”
    substr(“abcdefg”,3,2); // menghasilkan string “de”



    SubStr_Count

    Digunakan untuk menghitung jumlah sub string dalam suatu string

    Sintaks:

    substr_count( string , string substring)

    Contoh:

    substr_count(“This is a test”,”is”); // menghasilkan nilai 2



    UCFirst

    Digunakan untuk mengganti karakter pertama pada suatu string menjadi huruf besar.

    Sintaks:

    ucfirst(string)



    UCWords

    Digunakan untuk mengganti karakter pertama pada setiap kata dalam suatu string menjadi huruf besar.

    Sintaks:

    ucwords(string)